Pemda Se-Pegunugan Tengah Bisa Gunakan Tenaga Guru Lokal

Mahasiswa Yang DI Wisudakan Dan Ketua L2Dikti Provinsi Papua

Wamena Kawat Timur, – Ketua Yayasan YPPGI Di Tanah Papua melalui Kepala Bagian Keuangan dan aset Yayasan YPPGI, Edi Kobak SE berharap kepada pemerintah Kaupaten Se-Pegunungan Tengah Papua untuk dapat menggunakan tenaga guru lulusan dari Sekolah Tinggi Lokal yang ada di Jayawijaya.

Harapan itu sendiri disampaikan usai ppelaksanaan Wisuda 96 ornag dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Abdi Wacana (STKIP-AW) di Gedung Aithousa GKI Betlehem Wamena belum lama ini.

Diakuinya, keberadaan YPPGI memang cukup lama ada di Papua, sehingga sudah wajarnya jika pemerintah yang ada di Pegunungan Tengah memberikan perhatiannnya terutama dalam menggunakan tenaga hasil produk dari STKIP – AW Wamena.

Edi Kobak SE

Terkait apa yang disampaikan Bapak Gubernur Papua mengenai kebutuhan tenaga Guru, Yayasan YPPGI berharap agar pemerintah pemerintah Papua harus memperhatikan dan dapat merekrut tenaga-tenaga guru hasil lulusan dari Tanah Papua.

“Memang Pemerintah ada kontrak tenaga guru dari luar, namun besar harapan kami agar pemerintah juga dapat menggunakan tenaga guru hasil lulusan perguruan tinggi lokal yang ada di Tanah Papua,” ungkap Edi.

Sementara itu, Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah Papua (L2Dikti) Dr. Suriel S. Mofu mengungkapkan, keberadaannya sudah 7 kali untuk mengikuti kegiatan Wisuda di Kabupaten Jayawijaya yang dilaksankan oleh beberapa perguruan tinggi yang ada.

Menurutnya, Dirinya merasa senang dengan pelaksanaan Wisuda STKIP, karena beberapa hal yang patut di catat, karena perguruan tinggi STKIP –AW merupakan salah satu perguruan tinggi yang sehat dan berkualitas dan hal ini harus dipertahanankan.

Dikatakan L2dikti akan tetap berusaha mempertahan kualitas perguruan tinggi agar dapat memmenuhi standar peguruan tinggi sesuai dengan aturan akademik.

Dirinya berharap, kepada wisudawan yang baru saja di Wisudakan agar dapat menjadi kekuatan baru dan dapat bekerja di bidang pendidikan.

Diakui, selama ini Papua dan Papua barat memang masih membutuhkan tenaga guru, sehingga kedepannya dirinya berharap agar ada kerja sama yang dijalin dan dilakukan oleh pemerintah dan perguruan tinggi pendidikan yang ada di Kabupaten Jayawijaya.

Jika hal kerjasama ini dapat dilakukan, tentunya program indonesia Pintar yang dicanangkan dapat dilakukan dalam skala Lokal Papua, tentunya dengan meggunakan tenaga lulusan guru dari perguruan tinggi yang ada di Papua.

“Lulusan ini kita bisa terjunkan langsung ke lapangan, karena mereka sudah mengerti karakteristik daerah dan masyarakat asli Papua yang ada di Papua,” ungkap Ketua L2 Dikti Papua.

Dirinya berkeyakinan, jika hal ini diterapkan oleh pemerintah, tentunya Papua tidak lagi akan kekurangan tenaga guru, karena secara tidak langsung mereka akan tetap berada di lapangan dan melakukan pendampiingan dan selanjutnya akan dipersiapan menjadi tenaga guru yang akan siap ddipakai untuk mengajar anak-anak Papua.

Dirinya juga berterimakasih, karena beberapa lulusan tenaga guru dari Perguruan tinggi yang ada di Papua telah digunakan dan dikontrak di berbagai daerah, namun pada daerah tertentu dan belum merata.

“Kita tidak bisa tunggu atau sabar, kita harus mencari pelung-pelung aktif untuk tenaga guru itu,” kata Suriel.
Dirinya berharap, setiap lulusan lokal Papua dari perguruan tinggi yang ada di Papua agar bisa terjun langsung ke tengah masyarakat, melihat langsung kondisi kebutuhan yang ada di lapangan dan bisa dilanjutkan dengan kerjasama dalam upaya membangun dunia pendidikan yang ada di Papua dan Papua barat.(NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *