Pertamina Kembali Hadirkan BBM 1 Harga di Kabupaten Yalimo Pegunungan Papua

Dalam rangka mewujudkan komitmen untuk menyalurkan energi berkeadilan bagi masyarakat di wilayah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal), PT Pertamina (Persero) - Marketing Operation Region VIII bersama dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meresmikan SPBU Kompak 86.995.19 yang terletak di Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo pada Selasa (26/02).

Yalimo – Kawattimur, Dalam rangka mewujudkan komitmen untuk menyalurkan energi berkeadilan bagi masyarakat di wilayah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal), PT Pertamina (Persero) – Marketing Operation Region VIII bersama dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meresmikan SPBU Kompak 86.995.19 yang terletak di Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo pada Selasa (26/02).

Program ini merupakan bagian dari program BBM Satu Harga di wilayah Papua dengan menambah jumlah lembaga penyalur BBM. Hadir dalam peresmian tersebut Kepala BPH Migas, Fanshurullah Asa; Region Manager Retail Fuel Marketing VIII, Fanda Chrismianto; dan Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Yalimo, Yosua Kepnop.

, PT Pertamina (Persero) – Marketing Operation Region VIII bersama dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meresmikan SPBU Kompak 86.995.19 yang terletak di Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo.

Region Manager Retail Fuel Marketing VIII Fanda Chrismianto dalam sambutannya menyampaikan bahwa resmi beroperasinya SPBU Kompak di wilayah Abenaho merupakan wujud komitmen Pertamina agar masyarakat Papua, khususnya di wilayah Kabupaten Yalimo bisa mendapatkan BBM dengan harga yang sama di wilayah lainnya.

“Sebelum adanya SPBU ini, masyarakat Yalimo harus menempuh jarak ± 180 km untuk mendapatkan BBM dan kalaupun ada di Yalimo, harga Premium dan Solar bisa mencapai Rp25.000 s.d Rp30.000 per liter,” ujar Fanda. “Dengan diresmikannya SPBU Kompak di distrik Abenaho maka warga sekitar bisa mendapatkan BBM di wilayahnya sendiri dan menikmati harga yang sama dengan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia yakni Premium Rp. 6.450/liter dan harga Solar Rp. 5.150/liter sesuai Kepmen ESDM No. 4738 Tahun 2016,” tambahnya.

Sementara itu, Fanshrullah Asa dalam sambutannya menyampaikan

“Wilayah Papua dan Papua Barat merupakan lokasi dengan jumlah terbanyak karena merupakan upaya Pemerintah dalam mendorong kesejahteraan dan keadilan energi. Di Yalimo sendiri, wilayahnya tidak mudah karena berada di daerah tengah sehingga memerlukan pengangkutan menggunakan pesawat sampai Wamena dan dilanjutkan dengan menggunakan truk. Inilah wujud kepedulian Pemerintah untuk keadilan energi,” ujar Fanshurullah.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dukungan dari Pemerintah Daerah, Kepolisian, dan TNI sangat diperlukan agar pelaksanaan BBM Satu Harga berjalan dengan lancar.

“Kami mengharapkan agar Kepolisian, TNI, dan Pemerintah Daerah bersama-sama mengawal program yang dijalankan pemerintah melalui Pertamina ini. Jangan sampai disalahgunakan dan betul-betul untuk masyarakat, tidak boleh kemudian beli di SPBU Kompak ini lalu dijual eceran dengan harga Rp25.000,00. BPH Migas mendapatkan amanah dalam UU untuk menjamin distribusi BBM, ” paparnya.

SPBU Kompak 86.995.19 Distrik Abenaho yang diresmikan hari ini merupakan bagian dari program BBM Satu Harga yang telah melakukan uji operasi pada akhir tahun 2018 yang lalu. SPBU Kompak ini melayani masyarakat dengan menyediakan BBM jenis premium dan solar dengan kapasitas Premium 50 KL dan Solar 10 KL yang dipasok dua kali dalam sebulan, serta memiliki fasilitas penyimpanan berupa drum besi dan drum plastik untuk menampung BBM yang disalurkan ke wilayah ini. BBM di Distrik Abenaho dikirim dari titik suplai (supply point) Jobber Timika yang diangkut menggunakan mobil tangki Pertamina kemudian dilanjutkan menggunakan pesawat terbang dan mobil truk dengan waktu tempuh normal hingga 4 jam.

Adapun sebutan SPBU Kompak merupakan salah satu jenis klasifikasi SPBU yang mempunyai beberapa syarat, diantaranya berlokasi di pedalaman dan terpisah jauh dari lokasi Terminal BBM, mempunyai luas 200-400 m², dan penyimpanan BBM menggunakan tangki timbun atau drum.

Dengan beroperasinya lembaga penyalur tersebut, tentunya Pertamina berharap perlu adanya dukungan oleh berbagai pihak terkait, seperti Kementerian ESDM, BPH Migas, pemerintah daerah, aparat kepolisian untuk melakukan pengawasan dan peran aktif masyarakat agar BBM 1 Harga dapat berjalan dengan tepat sasaran sehingga bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. (Ba)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *