Klaim PDIP Menangi Pilkada Gubernur-Wakil Gubernur Papua Menyesatkan

Dalam sistem Noken, pemilih tidak perlu datang ke TPS. Cukup diwakilkan kepada tokoh masyarakat atau kepala suku di kampung-kampung. Jika keala suku mengatakan bahwa suara penduduk dikampungnya untuk si A, maka surat suara tinggal diikat dan kemudian dibuatkan berita acara oleh panitia di TPS. Sebagian besar wilayah Pegunungan yang menggunakan Noken adalah kabupaten, Intan Jaya, Paniai, Deiyai, Dogiyai, Puncak, Puncak Jaya, Tolikara, Nduga, Lany Jaya, Mamberamo Tengah, Yalimo, Yahukimo bahkan Jayawijaya sebagai kota tertua di wilayah Pegunungan juga masih ada kampung-kampung yang memggunakan Noken. Sementara wikayah pesisir Papua aalah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Sarmi, Mamberamo Raya, Merauke, Asmat, Mappi, Boven digul, Nabire, Biak, Supriori dan Kepulauan Yapen. Menurut data KPU dari 3,4 juta DPT di Papua yang tersebar di 9200 TPS, paling banyak di wilayah Pegunungan, dengan persentase antara 60-65 persen. Rata-rata DPT di kabupaen Pegunungan Papua diatas 100 an ribu. Memang disebagian besar wilayah pesisir, pasangan JWW-HMS menang, namun tidak terlalu telak dengan perolehan suara konpetitornya yakni Lukas Enembe-Klemen Tinal yang diusung 8 partai yakni Demokrat, Golkar, Hanura, PKS, PKPI, Nasdem, PPP. Persentase kemenangan JWW-HMS hanya unggul sekitar 10 an persen. Kemenangan di pesisir tidak bisa dijadikan acuan untuk kemenangan secara keseuluruhan Papua jika mengacu pada jumlah DPT seperti diatas. PDIP mengklaim sebagai pemenang di Pilgub Papua seperti yang dinyatakan, Hasto Kristiyanto dan Eva Sundari di sejumlah media nasional dengan merujuk pada perolehan suara yang di upload di portal resmi KPU, yang hanya belasan persen dan baru sebatas dari TPS yang ada di pesisir. (KaTe)]]>

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *