Ketua Lembaga Masyarakat Adat Jayapura : Tindakan kelompok Bersenjata di Mapenduma Biadab

Ketua Lembaga Masyarakat Adat Jayapura, George Awi

Jayapura – Kawattimur, Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Mapenduma yang mengakibatkan beberapa oknum Guru dan Tenaga Medis harus menjadi korban Intimidasi dan pelecehan seksual, mendapat kecaman keras dari Ketua Lembaga Masyarakat Adat Jayapura, George Awi, Selasa (23/10/18).

Saat diwawancarai usai menjenguk salah satu korban pelecehan seksual yang sedang dirawat di RS. Bhayangkara, George Awi mengecam keras tindakan yang dilakukan oleh KKB, George Awi mengatakan bahwa tindakan itu adalah suatu tindakan yang sangat biadab dan tidak mencerminkan sifat masyarakat Papua.

“Tindakan yang dilakukan oleh KKB di Mapenduma adalah tindakan yang sangat tidak manusiawi dan tindakan yang sangat biadab, dilihat dari sisi hukum apa saja tindakan biadab seperti itu tidak dapat di benarkan mau dari hukum pemerintah, agama dan adat, tindakan KKB terhadap para Guru dan Tenaga Medis ini sudah sangat tidak manusiawi,” Ucap George Awi sambil meneteskan air mata.

George Awi selaku ketua Lembaga adat juga mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh KKB ini sudah sangat jelas melanggar adat istiadat di Papua karena secara adat di Papua, Perempuan itu sangat mahal harganya dan sangat dihargai karena kita manusia semua terlahir dari Rahim seorang perempuan apalagi dalam ajaran agama kita sebagai orang Kristen yang sudah jelas sangat melarang perbuatan seperti begitu.

Selain itu George Awi juga meminta kepada aparat penegak hukum agar dapat mengambil langkah – langkah penindakan hukum yang tegas terhadap para pelaku kejahatan terutama KKB yang sudah membuat situasi di Papua ini semakin tidak kondusif.

“Kami masyarakat adat Papua meminta kepada aparat penegak hukum agar segera melakukan tindakan penegakkan hukum di Mapenduma, supaya dapat menangkap dan melakukan tindakan yang tegas terhadap para pelaku kejahatan yang telah melakukan tindakan biadab berupa kejahatan seksual terhadap para Guru dan Tenaga Medis,” tutup George Awi.(ba)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *