Wamena, Kawat Timur, – Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Kabupaten Jayawijaya merencanakan penyaluran beras murah untuk Kabupaten Jayawijaya dalam satu bulan akan mencapai 200 Ton.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Disnakerindag melalui Kepala Bidang Perdagangan Disnakerindag kabupaten Jayawijaya, Arisman Chanigo belum lama ini di Wamena.
“Sesuai dengan kondisi daerah kita, untuk pasar murah beras bulog ini dalam satu bulan kami sudah merencanakan 200 ton dalam satu bulan,” jelas Arisman Chaniago.
Untuk penyalurannya nanti, jelas Arisman, akan dilakukan langsung oleh 60 pedagang pengencer yang sudah ditunjuk dan ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Jayawijaya dalam hal ini Disnakerindag Kabupaten Jayawijaya.
Menurut Arisman, sejak bulan September 2018, pihaknya sudah mendistribusikan kepada para pengencer yang telah ditunjuk, dengan kisaran harga yang sudah ditetapkan Harga Eceran Nasional (HET) sebesar 10.500 rupiah, namun sesuai dengan kondisi daerah di Kabupaten Jayawijaya, maka kesepakatan yang telah diambil ialah untuk harga eceran perkilonya dijual dengan harga 12.000 perliter.
Sejak penyalurannya ke tengah-tengah masyarakat, jelas Arisman, sangat berdampak baik dipasaran Wamena khusus untuk masyarakat di Kabupaten Jayawijaya.
Karena jika dilihat dan kita ketahui bersama, harga eceran beras perkilonya mencapai 22.000 hingga 23.000 perkilo, namun dengan adanya pendistribusian beras murah ke tengah-tengah masyarakat telah membawa perubahan harga dan saat ini harga eceran perkilo mencapai 14.000 hingga 15.000 perkilo.
Diakuinya, dari keterangan Bulog Wamena, pada akhir bulan Oktober ini, pendistribusian dan jatah beras murah belum dapat dilakukan karena Stoknya belum masuk, sehingga berdampak kenaikan harga beras dipasaran Wamena yang mencapai 18.000 hingga 20.000 rupiah perkilo.
“Kami minta kepada Bulog yang diberikan wewenang untuk mengurus beras murah untuk segera mengadakan kembali beras cadangan pemerintah di pasaran wamena yang sudah diberikan jatah sampai bulan Desember 2018,” ungkap Risman.
Ditambahkan, beras cadangan pemerintah harus segera diadakan, karena dari hasil koordinasi yang dilakukan beras tersebut akan disiapkan jelang pelaksanaan Natal 2018.
“Mudah-mudahan pada bulan desember, harga dan jumlah beras sudah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” kata Arisman.(NP)