Setelah Kantor Otonom, Kantor DPRD Jayawijaya Siap-Siap di Palang.

Wamena (KT) – Setelah memalang kantor Otonom Weneule Hubi, kontraktor Pengusaha Orang Asli Papua (OAP) Jayawijaya akan memalang Kantor DPRD Jayawijaya.

Hal itu disampaikan, Koordinator Aksi Pengusaha OAP, Jhon Matuan, Senin (2/8/2021), di Wamena Kabupaten Jayawijaya.

Jhon Matuan menjelaskan, aksi pemalangan ini bertujuan untuk meminta penjelasan pembagian peket pekerjaan tahun 2021 dari Bapak Bupati Jayawijaya.

“Jika tidak ada penjelasan dari Bupati Kabupaten Jayawijaya terkait pembagian paket pekerjaan di Tahun 2021, maka kontraktor Pengusaha OAP Jayawijaya akan terus memalang kantor Otonom Weneule Hubi Wamena Kabupaten Jayawijaya,” kata Jhon Matuan.

Jhon Matuan menjelaskan, sebenarnya aksi dan tuntutan kami Pengusaha OAP sudah jelas, namun Bapak Bupati tidak menindaklanjuti Tuntutan Pengusaha OAP Jayawijaya.

“Kita berapa kali minta audes, tapi Bapak Bupati main-main kita, jadi hari ini kami tidak segan-segan lakukan pemalangan,” kata Jhon Matuan.

Jhon Matuan mengakui, jika tidak ada penjelasan mengenai aspirasi Pengusaha OAP, maka aksi pemalangan akan terus dilakukan, baik itu di kantor Otonom dan DPRD Jayawijaya.

“Kami aksi palang akan di DPRD, kami akan lumpuhkan roda pemerintahan Jayawijaya,” kata Jhon.

Menurut Jhon Matuan, kami berbicara sekarang karena hak kami sebagai Pengusaha OAP, artinya kami berbicara mengenai perut pengusaha OAP.

Jhon Menegaskan, Bupati ada untuk melayani kami masyarakat di Jayawijaya karena lahan kerja masyarakat Jayawijaya, bukan merampas hak milik pengusaha OAP.

“Kita tahu juga, kontraktor ini Bupati Punya, dia pakai nama anak-anak daerah untuk dia kelola,” kata Jhon Matuan.

Sementara itu, salah satu perwakilan Pengusaha OAP Jayawijaya, Imanuel Elosak menjelaskan, aksi yang dilakukan merupakan Tindaklanjut aksi Demo yang dilakukan pengusaha OAP sebelumnya.

Menurutnya, dalam aksi itu, Bapak Bupati sudah menjanjikan akan memberikan Paket Pekerjaan sebanyak 20 Paket.

Namun, realisasi yang sudah diterima hanya beberapa teman-teman yang mendapatkan pekerjaan atau sudah diakomodir.

“Kita teman-teman di dalam ini tidak diakomodir, makanya teman-teman sepakat untuk palang kantor Otonom, sampai Bapak Bupati kasih Jawaban baru bisa buka,” kata Imanuel Elosak.

Menurutnya, aksi yang dilakukan, hanya dilakukan oleh Kontraktor atau Pengusaha OAP, tidak membawa kepentingan siapapun.

Saat berita ini di turunkan, belum ada konfirmasi dari Pemerintah Kabupaten Jayawijaya.(NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *