RSUD Oksibil Miliki Alat Produksi Oksigen Mandiri

Pelaksana Tugas Direktur RSUD Oksibil, Seperinus Kakyarmabin

OKSIBIL (KT) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, kini dapat memproduksi oksigen medis secara mandiri.

Hal itu menyusul telah tibanya alat produksi oksigen berkapasitas micro, yang saat ini tengah dalam proses instalasi di salah satu ruangan khusus di RSUD tersebut.

“Jadi alat ini tiba di Oksibil sekitar bulan Juni lalu, sekarang dalam proses pengerjaan untuk instalasinya, kita berharap kehadiran alat ini dapat melengkapi fasilitas Rumah Sakit,” kata Pelaksana Tugas Direktur RSUD Oksibil, Seperinus Kakyarmabin, Selasa.

Ia menjelaskan alat produksi oksigen tersebut memang sangat dibutuhkan RS, sebab kebutuhkan oksigen pasien yang mengidap Infeksi Saluran Pernapasan (Ispa) di Pegunungan Bintang sangat tinggi

“Ini salah satu upaya kami menjawab kebutuhan masyarakat, meskipun saat ini status rumah sakit masih tipe D, tapi kami berusaha melengkapi fasilitas rumah sakit sebelum menuju ke tipe C pada November 2021,” kata Kakyarmabin.

Bersamaan dengan itu juga, lanjutnya disaat situasi Pandemi Covid-19, dimana kebutuhan Oksigen juga meningkat. Sehingga dengan adanya alat produksi oksigen ini, tentunya memberikan manfaat serta kegunaan bagi RS.
Disisi lain, Kalakmabin juga mengeluhkan minimnya SDM RSUD, baik tenaga Dokter Spesialis, Tenaga Perawat bahkan staf administrasi.

“Saat ini kami baru memiliki 5 dokter spesialis (Penyakit dalam, anak, bedah, patologi dan Obgyn). Kami masih butuh 7 dokter lagi,” ujarnya.

Ia berharap, dengan kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Spei Y. Bidana – Piter Kalakmabin, bisa membuka penerimaan dokter. Mengingat, untuk bisa tipe C, RSUD Oksibil harus memiliki 12 dokter spesialis.
“Ini sangat penting demi menjawab kebutuhan masyarakat, terutama hadirnya Poli saraf, kulit, jiwa, paru yang belum ada,” harapnya.

Sementara, terkait penanganan Covid-19, kata ia, sejak Maret – Agustus 2021 sudah menangani 52 orang, dua diantaranya meninggal dikarenakan adanya penyakit bawaan.

“Sebagai langkah antisipasi, setiap pasien yang datang berobat di rumah sakit kami wajibkan melakukan pemeriksaan lebih dulu di pos yang sudah disiapkan petugas dengan APD lengkap,” katanya.

Namun yang menjadi kendala, tambah Seperinus Kakyarmabin, RSUD Oksibil masih kekurangan ruangan isolasi pasien Covid-19.

“Saat ini satu ruangan hanya tersedia 3 kamar. Makanya kami sudah menyurat ke pemerintah untuk minta tambahan, semoga segera di jawab,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Pegunungan Bintang Spei Y. Bidana mengaku siap memperbaiki bidang pendidikan, kesehatan dan insfrastruktur di era kepemimpinanya.

“Tiga program ini menjadi prioritas kami. Dengan segala keterbatasan, saya dan Pak Pieter Kalakmabin siap membangun Pegunungan Bintang jauh lebih baik lagi,” kata Bidana. (TA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *