JAYAPURA (KT) – Belum adanya sikap atau keputusan akhir dari Koalisi Papua Bangkit Jilid II, tentang dua nama yang akan diusulkan sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur, dinilai sebagai upaya mengulur-ulur waktu.
Padahal, menurut tiga perwakilan Ketua Adat wilayah Saireri, Laapago dan Mepago, bahwasanya saat ini Gubernur Papua, Lukas Enembe sangat membutuhkan pendamping, untuk membantunya hingga sisa masa jabatannya nanti.
Tiga perwakilan adat inipun menuding, Ketua Koalisi Papua Bangkit Jilid II, Mathius Awoitauw terkesan sengaja menunda progres usulan Bakal Calon Wakil Gubernur, yang secara resmi telah dipilih Gubernur Enembe.
“Partai-partai yang tergabung dalam koalisi ini kan sudah dibayar lunas oleh Gubernur, Pak Lukas Enembe.
Tapi kok sampai hari, ada kesan mengulur-gulur waktu, sementara kita semua tau kondisi Pak Gubernur saat ini. Jadi jangan buat masyarakat bingung,” kata Kepala Suku Lapago, Malaikat Alvius Tabuni yang juga selaku Ketua Asosiasi Lima wilayah Adat di Provinsi Papua, Sabtu (21/8/2021).
Kepada wartawan, Alvius Tabuni mengaku saat ini masyarakat Papua dibuat kebingungan oleh tingkah partai-partai dalam koalisi yang terkesan menahan egonya masing-masing.
“Jangan stabilitas keamanan diteggakan, sementara ekonomi kerakyatan morat marit di era Pandemi Covi-19. Jadi kami minta dengan hormat kepada partai koalisi segera tuntaskan pemilihan Wagub, sebab kalau tidak, kami masyarakat 5 wilayah adat akan mendatangi untuk menanyakan hal itu,” kata Malaikat tegas.
Padahal, lanjut Alvius, sudah sangat jelas Gubenur Papua menginginkan dua nama, yakni usulan Partai Demokrat, Yunus Wonda dan usulan sejumlah partai termasuk Hanura, Kenius Kogoya untuk maju dan meraih suara dalam paripurna pemilihan Wakil Gubernur Papua di DPR Papua nantinya.
“Jadi kami sampaikan dengan tegas kepada ketua koalisi, kami akan mendatangi kediaman beliau untuk meminta penjelasan kenapa sampai barang ini belum selesai juga, sebab sangat berpengaruh pada kesehatan bapak Lukas Enembe. Jangan menambah persoalan, kami rakyat menunggu,” katanya.
Sementara Yohanes Douw selaku Ketua Adat Mepago menilai kondisi roda pemerintahan Provinsi Papua saat ini pincang, lantaran Gubernur Papua berdiri sendiri memimpin Papua.
Semua masyarakat tahu, kondisi kesehatan Gubernur Lukas Enembe sedang sakit, sehingga tidak ada salahnya masyarakat adat, meminta Koalisi untuk sesegera mungkin menindaklanjuti dua nama yang sudah dianggap tepat oleh Gubernur Papua untuk diusulkan sebagai Wakil Gubernur.
“Kita minta dengan tegas Koalisi segera mempercepat proses itu, pak Gubernur butuh pendamping, butuh wakil yang bisa membantunya bekerja memimpin Papua ini,” katanya.
“Kami sangat berharap, Koalisi segera teken dua nama yang sudah diusulkan Gubernur, agar pemerintahan berjalan utuh,” katanya.
Demikian juga Kepala Suku Saireri, Dance Nuboba mempertegas bahwa masyarakat tak ingin menunggu lagi. Sahkan nama yang sudah ada, agar secepatnya Papua miliki seorang Figur pengganti Klemen Tinal. (TA)