Hari ini, Pemkab Yahukimo Utus Perwakilan ke Distrik Suru-suru

Bupati Didimus

JAYAPURA (KT) – Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo akan mengirimkan perwakilan ke Distrik Suru-suru, pasca kejadian teror yang menyebabkan satu anggota TNI meninggal dan seorang lainnya luka tembak.

“Besok (Rabu,red) beberapa Anggota DPRD dan Kepala Distrik akan berangkat ke Suru-suru untuk mengecek langsung kondisi masyarakat disana,” kata Bupati Didimus, Selasa (23/11/2021) malam.

Bupati mengaku mendapat informasi bahwasanya pasca kejadian penyerangan di Koramil Suru-Suru, Sabtu (20/11/2021) lalu, masyarakat di Distrik setempat ketakutan dan memilih mengungsi ke hutan, dan bahkan akses trasportasi masuk ke distrik tersebut ditutup.

“Kami berharap informasi ini tidak benar, dan masyarakat yang di sana agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan situasi dan kondisi yang terjadi. Pemerintah serta pihak keamanan akan selalu bekerjasama untuk memberikan perlindungan yang semaksimal mungkin,” kata Bupati.

Terkait dengan kejadian penembakan, Bupati Didimus menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya seorang anggota TNI. Kata Bupati, setelah mendengar kejadian tersebut pemerintah bergerak cepat mengambil langkah dengan mendatangkan helikopter dari Boven Digoel untuk mengevakuasi korban.

“Ini langkah cepat yang Pemerintah ambil saat itu, puji tuhan satu anggota dapat diselamatkan. Memang langkah yang kami lakukan ini tidak seberapa. Pemerintah berusaha berada di tengah-tengah untuk menolong siapa saja, sebab tugas kami melayani dengan standar pelayanan yang sama,” kata Bupati.

Disisi lain, Bupati mengaku bahwa letak geografis Distrik Suru-suru berada di titik tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Asmat, Nduga serta Timika, sehingga lokasinya memang menjadi kawasan lintas strategis.

“Sementara Yahukimo sendiri ada sekitar 11 Desa disana, dan memang daerah berbatasan, sehingga saya berharap adanya lintas kerjsama untuk pengamanan teritorial ini,” jelas Bupati.

Menyangkut ultimatum TPNPB yang mengklaim Kabupaten Yahukimo sebagai zona perang, Bupati Didimus berpendapat hal tersebut tidak perlu ditanggapi berlebihan.

“Jadi itukan pernyataan politik, saya pikir tidak usah ditanggapi berlebihan, apalagi saat kejadian-kejadian sebelumnya juga memang ada pernyataan demikian. Selaku pemerintah daerah saya berharap situasi keamanan tetap kondusif dan masyarakat dapat kembali ke kampungnya masing-masing dan beraktifitas normal,” jelas Bupati.

Untuk diketahui, Sabtu (20/11/2021) pagi kelompok bersenjata menyerang koramil Suru-suru. Akibat kejadian tersebut Sertu Ali Barkoro meninggal dunia, sementara Kapten Inf Arvandi mengalami luka dibagian perut. (TA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *