YAHUKIMO (KT) – Bupati Kabupaten Yahukimo, Didimus Yahuli, SH didampingi Wakil Bupati, Esau Miran, S.IP melakukan peninjauan dua sekolah menengah yang ada di Kota Dekai, Selasa (25/1/2022).
Bupati dan wakil Bupati ingin melihat secara langsung proses belajar-mengajar di dua sekolah tersebut, sekaligus memberikan stressing kepada siswa dan siswi yang terlibat aksi demo pelajar beberapa waktu lalu.
Kepada para siswa dan siswi SMA, Bupati Didimus meminta agar para siswa dan siswi SMA untuk fokus belajar agar menjadi pemimpin-pemimpin hebat di Yahukimo dan Papua pada umumnya.
“Pelajar dari kelas 0 hingga SMA seperti kertas putih, jika kertas ini diisi dengan catatan pendidikan yang baik maka kalian bisa menjadi Bupati seperti saya, namun jika lembaran ini diisi dengan hal negatif, maka sikap negatif itu akan terbawa hingga kalian di pendidikan yang lebih tinggi bahkan dunia kerja,” jelas Bupati Didimus.
Kata Bupati, penyampaian keluhan atau aspirasi tak harus dengan cara berdemo, sebab ada banyak cara yang lebih bermartabat. ” Tujuan adik-adik itu baik, tapi cara penyampaiannya itu salah. Gunakan organisasi sekolah (Osis) atau sampaikan kepada Kepala Sekolah, Guru, DPRD atau tunjuk perwakilan ketemu Bupati, tidak perlu melakukan aksi demo,” kata Bupati.
Pada kesempatan tersebut Bupati Didimus sekaligus mengklarifikasi, penempatan anggota BKO Brimop di sekolah bukan untuk waktu yang lama. Anggota Brimo ini menempati ruangan sekolah untuk sementara waktu sambil menunggu penarikan anggota sebelumnya.
” Jadi anggota yang sebelumnya belum ditarik, sementara untuk anggota yang baru telah ada di Yahukimo, jadi ada penumpukan. Namun yang pasti untuk saat ini Pemerintah telah mengambil langkah dan anggota sudah dipindahkan dari sekolah,” jelas Bupati.
Bupati mengingatkan, kehadiran anggota Brimop BKO di Yahukimo untuk memberikan keamanan kepada masyarakat. Bupatipun mengingatkan kejadian tanggal 3 Oktober dimana yang berbutut banyak korban dan trauma mendalam untuk korban dan masyarakat di Kota Dekai.
“Kejadian 3 Oktober lalu membuat kita semua ketakutan, ada banyak kesulitan yang dialami masyarakat disini, termasuk ibu-ibu hamil, bahkan sekolah pun ditutup karena masyarakat kita trauma dengan kejadian itu. Jadi aparat keamanan ini hadir untuk menjaga kita semua di Yahukimo, menjaga adik-adik agar bisa bersekolah tanpa rasa takut,” jelas Bupati.
Hal lainnya, kata Bupati, pasca Kejadian 3 Oktober lalu, situasi kemanan Kabupaten Yahukimo belum dapat dikategorikan aman. Sehingga aksi-aksi demo seperti itu bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Saya ingatkan seperti Peristiwa di Wamena, anak sekolah tapi ada penyusup yang ikutan pake serangam, akibatnya banyak korban meninggal, rumah terbakar, nyawa manusia jadi sia-sia. Situasi seperti itu akan dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab di luar untuk mengacaukan situasi kemanan kita di Yahukimo ini,” pesan Bupati.
Bupati berharap, hal-hal seperti itu tidak terulang dan semua pelajar fokus menempuh ilmu untuk menjadi pemimpin-pemimpin hebat di Yahukimo.
“Kejadian kemarin itu pelajaran, itu pertama dan terakhir. Bapa ini orang tua kalian, Bapa minta maaf tapi bapa juga secara pribadi kecewa karena ada aksi seperti itu. Jadi untuk kedepan adik-adik fokus belajar, apalagi yang kelas 3 harus tekun agar bisa lulus dan lanjut kuliah, kalian ini calon pemimpin di tanah ini,” kata Bupati. **