Sudah Tercatat Dalam Sejarah, Injil Masuk Pertama di Minimo, Bukan Tempat Lain

Sekda Kabupaten Jayawijaya Saat Menunjukan Bukti-Bukti Foto Kebenaran Sejarah Injil Masuk di Kampung Minimo Distrik Mama Kabupaten Jayawijaya

Wamena (KT) – Sudah tercatat dalam sejarah bahwa masuknya Injil Pertama kali di Lembah Balim hanya melalui Kampung Minimo, bukan melalui tempat lain.

“Injil masuk pertama hanya melalui Pintu Minimo, tidak ada pintu lain, itu sudah tercatat dalam sejarah dan tidak mungkin Misionaris itu salah,” ungkap Adolof Mulait, selaku Ketua Panitia Perayaan HUT Injil Masuk Ke-68 di Kampung Minimo Distrik Maima Kabupaten Jayawijaya.

Sekda Kabupaten Jayawijaya Saat Menunjukan Bukti-Bukti Foto Kebenaran Sejarah Injil Masuk di Kampung Minimo Distrik Mama Kabupaten Jayawijaya

Misionaris datang ke Lembah Balim tidak memiliki kepentingan, karena kedatangan mereka hanya untuk mewartakan Firman Allah, sehingga sangat perlu sejarah masuknya injil di Lembah Balim perlu di luruskan.

“Minimo tetap Minimo, kita jangan bolak-balik sejarah injil masuk itu dari tempat yang satu ke tempat yang lain, ini salah, jadi tempat pendaratan pertama itu di Minimo,” ungkap Adolof.

Sejarah Injil Masuk ke Kampung Minimo juga telah ditulis dan dicatat dalam Buku Karya Kristus Indonesia catatan Pendeta Michelson, selain itu pendaratan pertama juga sudah diakui dan diketahui oleh orang banyak dan juga telah diakui oleh Bapak Bromly dan Bapak Elisa Gobai, bahwa Injil pertama kali masuk di Minimo, sedangkan penyebaran Injil terjadi di Hitigima.

Pertamakali Injil masuk di Minimo telah diterima secara adat oleh Kepala Suku Bapak Nyayoto Mulait dari Klen Mulait Kampung Hagehago.

Sehingga Kampung Minimo merupakan tempat pertama dan bersejarah bagi pendaratan pertama dan masuknya Injil di Lembah Balim pada tanggal 20 April 1954, tepatnya di Muara Kali Mini Kampung Minimo yang sekarang ada dalam Wilayah Distrik Maima Kabupaten Jayawijaya.

Selama itu, Adolof menjelaskan, umat Oikumene yang ada di Kampung Minimo selalu beribadah bersama untuk memperingati hari bersejarah bagi orang Balim bahwa Injil masuk pertama Kali di Kampung Minimo.

Menurut Adolof, Injil yang masuk di Kampung Minimo merupakan berkat yang luarbiasa, karena telah merubah dan menjadikan banyak orang menjadi orang-orang terkenal dan juga telah merubah wajah lembah Balim dalam segala bentuk pembangunan.

“Kami generasi penerus yang ada di Minimo akan terus memelihara sejarah Injil masuk di Kampung Minimo,” ungkap Adolof.

Masyarakat Kampung Minimo berharap, ibadah peringatan HUT Injil masuk di Lembah Balim tepatnya di Kampung Minimo yang Ke-68, dapat membawa perubahan Kabupaten Jayawijaya menjadi lebih baik dari hari ini.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Jayawijaya yang diwakili Sekda Kabupaten Jayawijaya, Thony Mayor mengakui, masuknya Injil pertama kali di Kampung Minimo, sehingga sudah selayaknya jika tanggal 20 April dijadikan momentum bersejarah peringatan HUT Masuknya Injil di Kampung Minimo Distrik Maima Kabupaten Jayawijaya.

Melalui peringatan Injil masuk ke Lembah Balim Ke-68, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya berharap pemberitaan dan kabar baik Firman Tuhan terus diberitakan di seluruh Wilayah Kabupaten Jayawijaya dan Lapago.

Sehingga akan membawa dampak perubahan bagi kehidupan masyarakat di Kabupaten Jayawijaya, terutama untuk saling menghormati dan menghargai sesama dalam satu cinta kasih Kristus.(NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *