JAYAPURA (KT) – Pihak Kepolisian masih mendalami penyelidikan kasus penembakan Deiyai. Selain akan mengirim tim investigasi Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint System) dari Polda Papua, polisi juga siap menggeser pasukan dari kabupaten lain jika dibutuhkan. Polisi juga menduga ada kemungkinan penembakan ini serangan kelompok kekerasan bersenjata (KKB) atau murni kasus pembunuhan.
“Saya minta tadi juga ke pak Ditkrimum untuk bisa mengirim lagi tim Inafis dari Polda untuk memastikan kejadian kemarin. Memang saya sampaikan kita tidak bisa langsung menuju dulu,” kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri kepada wartawan di Jayapura, Selasa (28/6/2022).
Sebab, imbuh Kapolda, memang sampai saat ini secara teknis kepolisian Polda Papua sedang memeriksa dan mendalami semua urut-urutan dari waktu ke waktu tentang kejadian sesungguhnya. Dan juga ia meminta para personel dari Polda supaya bisa mempelajari kasus ini dengan baik.
“Karena kalau di aula kan pasti ada kiri kanan lingkungan perumahan dan kantor yang lain, masa tidak ada orang yang lihat, saksi,” ujarnya.
Ia juga meminta secara baik ditelisik, diikuti supaya nanti diberi penguatan kepada Polres. Sehingga ini bisa mengungkap, apakah ini memang gangguan dari orang tak dikenal atau murni kejadian pembunuhan dengan menggunakan senjata api.
“Nah, ini yang sampai sekarang saya cek lagi ke pak Ditkrimum itu belum ada informasi balik. Tetapi saya sangat yakin pasti akan terbuka,” kata Kapolda.
Mengenai kekuatan polisi di lokasi kejadian, ia menilai kekuatan disana sudah cukup karena ada Polres disana. Kapolda juga mengatakan, ia bisa menggeser pasukan dari kabupaten Dogiyai ke Deiyai.
“Saya pikir kekuatan Brimob di Dogiyai cukup besar, kita bisa geser ke Deiyai kalau itu memang ada gangguan dari luar. Tetapi teknisnya memang sampai saat ini kita belum bisa mengungkap secara pasti,”ungkapnya.
Menurut Kapolda, di lokasi kejadian penembakan ada kelompok kekerasan bersenjata (KKB) Paniai, KKB Intan Jaya dan juga ada Komite Nasional Papua Barat (KNPB), yang masuk dari Dogiyai. Namun ia tidak mau menuduh menunggu hasil penyelidikan dan pembuktiannya.
“Setelah proses penyelidikan secara lengkap supaya kita bisa mengungkap apakah itu memang kelompok itu atau memang motifnya pembunuhan. Karena ada berbagai informasi yang sampai ke saya, saya minta didalami,” ungkapnya.