YAHUKIMO (KT) – Pernyataan tegas kembali disampaikan Bupati Yahukimo Didimus Yahuli, terkait manufer politik oknum intelektual dengan tujuan menjatuhkan wibawa kepala daerah lewat media social.
Hal ini ditegaskan Bupati Didimus menyusul munculnya potongan-potongan video editan tentang pernyataannya di sejumlah akun media sosial Facebook, Whats App dan Tiktok.
“Ada oknum orang Yahukimo mengedit hal yang saya bicara dengan cinta kasih dan apresiasi kepada Wakil Bupati. Beberapa potongan video yang dianggap tidak baik diedit lalu kemudian disebarkan lewat akun-akun media social Facebook, Whats App dan Tiktok. Konten potongan video ini tujuannya merusak citra pemerintah dan Bupati,” tegas Bupati saat kunjungannya di Kampung Kalbok, Distrik Kona, Senin (15/8/2022)
Bupati mengatakan manufer kotor yang saat ini disebarluaskan oknum tersebut bukanlaah budaya orang Gunung. “Semua suku di Yahukimo dan juga orang tua kita tidak pernah mengajarkan adab tidak sopan dan biadap seperti itu,”tegas Bupati yang selanjutnya disampaikan dengan bahasa Mek.
Lebih tegas dikatakan Didimus, jika ingin bermain politik atau menjadi Bupati, ada waktunya. Demikian juga jika ingin menjadi anggota DPR, waktunya di 14 Februari 2024, dimana ada banyak kursi DPR Provinsi maupun DPRD Kabupaten banyak tersedia untuk diisi kaum intelektual muda di Papua dan Yahukimo khususnya.
“Ada 45 kursi untuk Provinsi Papua Pegunungan, 35 kursi untuk DPRD Yahukimo semua itu tersedia untuk diisi. Jika tidak lolos masih bisa ikut tes KPU, Bawaslu atau MRP. Karena itu tunggulah waktumu dengan jabatan-jabatan diatas agar kedepan bisa menjadi pemimpin yang dihormati, takut akan Tuhan, dan pemimpin yang memberi kasih untuk masyakatnya serta tidak perlu menjatuhkan orang dengan cara-cara yang tidak terhormat apalagi bermartabat,” tegas Bupati Didimus.
Bupati berpesan kepada semua masyarakat dari suku di Yahukimo agar wajib mengormati senior dan jangan menjadikan diri lebih hebat dan sombong hanya karna bisa main media social.
“Pesan ini sangat penting, siapapun itu kita wajib menghormati senior, pada pendahulu kita. Hal ini sebagai nasehat bagi kita semua khususnya kader dan intelektual di Suku Mek ini agar belajar rendah hati, taat dan tuduk agar pada saatnya kalian akan dihormati oleh orang lain,” jelas Bupati Didimus.**