NABIRE, (KT) – Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui program Kartu Otsus Sehat (Ko Sehat) menghadirkan 11 dokter spesialis terbaik untuk memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire. Langkah ini menandai komitmen Pemprov Papua Tengah dalam membenahi sektor kesehatan untuk masyarakat di daerah otonomi baru (DOB) ini.
Para dokter spesialis yang akan memperkuat layanan kesehatan di RSUD Nabire meliputi berbagai bidang: spesialis bedah kepala leher, spesialis kulit kelamin, spesialis bedah anak, spesialis urologi, spesialis tulang belakang, spesialis bedah mulut, spesialis jantung dan pembuluh darah, spesialis bedah onkologi, spesialis bedah saraf, spesialis jiwa, dan spesialis digestif. Kehadiran mereka diharapkan dapat menjawab kebutuhan medis masyarakat setempat dengan lebih efektif.
Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para dokter yang telah bersedia bergabung dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Papua Tengah. Ia mengapresiasi komitmen dan dedikasi para dokter yang menerima tawaran dari Provinsi Papua Tengah.
“Kami sangat senang dan mengapresiasi, karena dokter-dokter terbaik di Tanah Papua mau ikut membantu kami dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan serta memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat,” ujar Ribka Haluk setelah bertemu dengan para dokter di ruang kerjanya pada Kamis (6/6/2026).
Dalam pertemuannya, Ribka Haluk juga menjelaskan bahwa pemerintah daerah sedang mempersiapkan pembangunan rumah sakit tipe B di Nabire, yang ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2026. Saat ini, master plan pembangunan rumah sakit tersebut tengah disusun, dengan koordinasi bersama Kementerian Kesehatan.
“Saat ini kami tengah menyiapkan master plan pembangunan rumah sakit tipe B, lalu berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Harapannya tahun depan pembangunan rumah sakit bisa dikerjakan, dengan target Tahun 2026 rumah sakit bisa beroperasi,” jelasnya.
Selain itu, Ribka Haluk juga menekankan upaya pemerintah daerah untuk menurunkan angka stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024 dan melaksanakan gerakan posyandu untuk anak-anak berusia 0-7 tahun. Program-program kesehatan unggulan lainnya juga sedang berjalan, dan diharapkan para dokter spesialis dapat memberikan masukan serta perbaikan terhadap kualitas kesehatan di Papua Tengah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah, dr. Silwanus Sumule, menjelaskan bahwa kehadiran 11 dokter spesialis ini bertujuan untuk memperkuat program Kartu Ko Sehat yang telah diluncurkan oleh Penjabat Gubernur. Program ini adalah jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat asli Papua yang memiliki KTP Papua Tengah.
“Program Ko Sehat ini adalah program jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat asli Papua yang ber-KTP Papua Tengah. Namun dalam perjalanannya program ini mendapat kendala, yakni minimnya dokter spesialis yang ada di Nabire, sehingga pada tahun kemarin kita lebih banyak merujuk para pasien ke Kota Jayapura dan Jakarta,” terang Sumule.
Dengan kehadiran para dokter spesialis ini, diharapkan pasien yang memerlukan penanganan medis tidak perlu lagi dirujuk ke luar daerah. Hal ini juga sejalan dengan masukan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Para dokter ini sudah memberikan pelayanan kesehatan sejak awal tahun 2024. Hari ini mereka mendapat kesempatan bersilaturahmi dengan Pj Gubernur. Pj Gubernur berharap agar para dokter ini dapat membantu menyelesaikan permasalahan kesehatan tanpa harus merujuk para pasien keluar Nabire,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, Pemprov Papua Tengah menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan memastikan akses medis yang lebih baik bagi masyarakat. Kehadiran 11 dokter spesialis ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam sistem kesehatan di Papua Tengah, memberikan harapan baru bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal di daerah mereka sendiri.