Bandung, (KT) – Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah meraih penghargaan sebagai pelaksana program Tuberculosis (TBC) terbaik pertama di Indonesia untuk tahun 2024. Penghargaan bergengsi ini diserahkan langsung oleh Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, dr. Yudhi Pramono, MARS, kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah, dr. Silwanus A. Sumule, SpOG (K)., M.Kes., dalam acara Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Program Tuberkulosis yang dilaksanakan di Padalarang, Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (9/6/2024).
Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM, menyatakan rasa bangganya atas pencapaian ini dan berharap penghargaan ini akan menjadi motivasi besar bagi seluruh petugas kesehatan di provinsi tersebut untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai di Dinas Kesehatan dan para kader. Saya berharap dengan penghargaan ini kita tidak berpuas diri, melainkan semakin bekerja keras dan cepat dalam penanggulangan TBC,” ujar Dr. Haluk.
Dr. Haluk menekankan pentingnya peningkatan upaya penemuan kasus TBC, investigasi terhadap kasus-kasus, terapi pencegahan, serta penyembuhan para pasien TBC. Ia juga mengharapkan adanya kolaborasi yang lebih erat antara Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah dengan dinas kesehatan di delapan kabupaten se-Papua Tengah.
“Melalui penghargaan ini, tentu akan membuat kita semakin optimis dalam menekan bertumbuhnya angka penyakit TBC di tengah-tengah masyarakat. Dan harapan saya, kolaborasi dengan Dinas Kesehatan di 8 kabupaten se-Papua Tengah juga semakin ditingkatkan,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah, dr. Silwanus A. Sumule, SpOG (K)., M.Kes., menyatakan bahwa penghargaan ini diraih berkat dukungan dan motivasi dari Pj. Gubernur Papua Tengah kepada para petugas kesehatan untuk memberikan layanan terbaik, khususnya kepada masyarakat yang menderita TBC.
“Penghargaan ini berhasil diraih tak lepas dari motivasi yang diberikan Pj. Gubernur kepada kami para petugas kesehatan, baik di dinas, rumah sakit, maupun di puskesmas, dalam rangka penanggulangan TBC yang angkanya masih besar di Indonesia, salah satunya di Tanah Papua atau Provinsi Papua Tengah,” katanya.
Dr. Sumule menjelaskan bahwa dalam penanggulangan penyakit TBC, Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah berkolaborasi dengan seluruh pemerintah kabupaten. Kabupaten Mimika dan Nabire menjadi daerah yang memberikan perhatian dan dukungan paling besar dalam pencapaian ini.
“Kalau kita ingin menggunakan angka, maka Kabupaten Mimika dan Nabire penyumbang angka tertinggi dalam penilaian kinerja Provinsi Papua Tengah terhadap penanganan penyakit TBC,” tuturnya.
Jumlah kasus penyakit TBC hingga 30 Juni 2024 di Provinsi Papua Tengah mencapai 9.149. Tingginya angka penyakit TBC ini membuat Dinas Kesehatan bekerja ekstra untuk menekannya.
“Petugas kesehatan kita hingga kader terus berupaya untuk menemukan kasus-kasus TBC. Setelah itu kita obati hingga sembuh atau istilah TOSS (temukan, obati, sampai sembuh). Selain itu juga kita kampanyekan penanganan TBC hingga ke kampung-kampung melalui gereja dan swadaya masyarakat. Kami selalu pastikan apabila ditemukan kasus, maka akan diberikan perhatian khusus hingga sembuh,” tegas dr. Sumule.
Dr. Sumule memberikan penghargaan ini kepada petugas kesehatan yang telah bekerja luar biasa, terutama mereka yang bekerja di lapangan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Petugas di lapangan inilah yang memastikan para pasien meminum obat sampai tuntas atau minimal 4-6 bulan. Maka dari itu, penghargaan ini kami berikan kepada petugas kesehatan di lapangan dan para kader,” pungkasnya.