Mimika, (KT) – Perayaan Hari Ulang Tahun ke-51 Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Mimika digelar dengan meriah di Jalan Cendrawasih, Kwamki, Distrik Mimika Baru. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk keamanan TNI, Polri, tokoh pemuda, dan masyarakat luas. Salah satu tokoh penting yang hadir adalah Maximus Tipagau, Ketua Dewan Penasehat KNPI.
Dalam kesempatan tersebut, Maximus Tipagau menyampaikan pesan penting mengenai peran pemuda dalam pembangunan daerah. Beliau menekankan bahwa pemuda adalah generasi penerus dan aset berharga yang harus berani, kreatif, dan mampu bersaing dalam berbagai bidang, termasuk dunia usaha.
“Pemuda adalah tulang punggung bangsa dan aset berharga bagi pembangunan Mimika. Oleh sebab itu, pemuda harus berani dan kreatif serta mampu bersaing dalam dunia usaha. Jangan hanya terjun di politik dan menjadi PNS, tetapi juga harus bisa berwirausaha. Dengan demikian, kita dapat mengembangkan daerah ini lebih maju, khususnya di bidang ekonomi,” ujar Maximus Tipagau.
Maximus juga menyoroti pentingnya dukungan terhadap pelaku UMKM dalam bentuk modal usaha. Menurutnya, melalui wadah KNPI, pemuda dapat turut serta dalam mengembangkan potensi ekonomi daerah.
Di sela-sela sambutannya, Maximus Tipagau juga mengingatkan pentingnya menjaga etika dalam menghadapi pesta demokrasi yang akan datang. Beliau mengimbau agar semua pihak saling mendukung dan menghindari tindakan saling menyerang serta menjatuhkan di media sosial.
“Sebentar lagi kita akan melaksanakan pesta demokrasi. Oleh sebab itu, mari kita saling mendukung dan menghindari tindakan saling menyerang dan menjatuhkan di media sosial. Itu adalah cara yang tidak bermartabat. Mari kita berbuat yang terbaik bagi masyarakat Mimika dan biarkan masyarakat yang menentukan pilihan mereka,” tegas Maximus.
Pesan Maximus ini mendapat sambutan positif dari hadirin yang hadir. Sebagai seorang tokoh yang dikenal luas akan kepeduliannya terhadap kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat, pandangan dan imbauannya memiliki pengaruh besar dalam menjaga suasana kondusif selama masa kampanye Pilkada.
Perayaan HUT ke-51 KNPI Mimika juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti pentas seni, lomba olahraga, dan bazar yang melibatkan partisipasi aktif dari pemuda dan masyarakat. Salah satu kegiatan yang paling dinantikan adalah lomba seni budaya yang menampilkan tarian dan musik tradisional dari berbagai suku yang ada di Mimika. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana untuk melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada generasi muda.
Selain lomba seni budaya, acara ini juga diisi dengan berbagai lomba olahraga yang melibatkan pemuda dari berbagai wilayah di Mimika. Lomba-lomba ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat sportivitas, kerja sama, dan solidaritas di antara para peserta. Maximus Tipagau menekankan pentingnya olahraga sebagai sarana untuk membangun karakter dan menjauhkan pemuda dari pengaruh negatif.
Tidak ketinggalan, bazar yang diadakan selama acara HUT KNPI ini juga menjadi daya tarik tersendiri. Berbagai produk lokal hasil karya pemuda Mimika dipamerkan dan dijual di bazar ini, mulai dari kerajinan tangan, makanan tradisional, hingga produk fashion. Maximus Tipagau mengapresiasi kreativitas dan inovasi para pemuda dalam mengembangkan produk-produk lokal yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi yang ditunjukkan dalam perayaan ini, diharapkan Mimika dapat terus bergerak maju menuju masa depan yang lebih cerah, di bawah kepemimpinan yang bijaksana dan berintegritas. Semangat dan dedikasi Maximus Tipagau untuk memajukan daerah tercermin dalam setiap kata dan tindakan yang beliau sampaikan, menginspirasi banyak pihak untuk terus berjuang demi Mimika yang lebih baik.
Perayaan HUT ke-51 KNPI Mimika ini tidak hanya menjadi momen refleksi dan perayaan, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkuat solidaritas dan komitmen bersama dalam membangun daerah. Dengan pemuda sebagai ujung tombak perubahan, Mimika memiliki harapan besar untuk menjadi daerah yang lebih maju, sejahtera, dan bermartabat di masa depan. (Marten Yeimo)
