Ternate, (KT)– KWT Bougenville, satu-satunya Kelompok Wanita Tani (KWT) yang aktif dan berkembang di Kota Ternate, telah menjadi sorotan karena keberhasilannya dalam mengembangkan pertanian hortikultura ramah lingkungan. Perhatian khusus diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate, Ir. Thamrin Marsaoly, yang menunjukkan dukungan terhadap program CSR AFT Babullah dengan menyerahkan bantuan alat kultivator kepada KWT Bougenville.
“KWT Bougenville menjadi contoh nyata kelompok yang mampu menggerakkan pertanian secara mandiri dan berkelanjutan, menerapkan konsep ekonomi sirkular yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Ternate,” ujar Thamrin Marsaoly. Ia berharap program CSR ini dapat menjadi inspirasi bagi kelompok wanita tani lain di Ternate, sehingga semakin banyak kelompok yang mengadopsi model serupa.
KWT Bougenville merupakan mitra binaan CSR AFT Babullah yang beroperasi di Kelurahan Tubo, Kota Ternate, dengan beranggotakan ibu-ibu rumah tangga yang giat membudidayakan berbagai jenis tanaman sayur seperti tomat, cabai, sawi, selada, pakcoy, seledri, kangkung, dan bayam. Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dari tingkat kelurahan dan memberikan alternatif pendapatan bagi masyarakat setempat, yang sebelumnya lebih banyak fokus pada komoditas pala dan cengkeh.
Menurut Edi Mangun, Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, pembinaan melalui program CSR ini meliputi pelatihan inovasi pertanian berkelanjutan, pengadaan alat produksi, dan mesin pembuat pupuk kompos. “Pertamina melalui program CSR ingin memberikan kontribusi yang nyata dengan mengadakan pelatihan serta mendukung pengadaan alat agar masyarakat bisa memproduksi pupuk kompos secara mandiri. Ini diharapkan membantu stabilitas pasokan sayuran dan memperkuat ekonomi lokal,” jelas Edi.
Hasil dari pelatihan ini, KWT Bougenville kini mampu menghasilkan pupuk kompos mandiri dan menjual kelebihannya di pasar. “Alhamdulillah, produksi pupuk kompos kelompok kami kini melebihi kebutuhan, sehingga bisa kami jual di pasar sebagai tambahan pendapatan,” ungkap seorang anggota KWT Bougenville.
Edi berharap bahwa program CSR ini tidak hanya menjadi unggulan di Ternate tetapi juga menjadi model yang dapat ditiru di berbagai wilayah, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat sinergi dengan stakeholder di sekitar wilayah operasi.