Timika, (KT)– Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Kabupaten Mimika melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap dua anggota tim sukses pasangan calon (paslon) nomor urut 3 dalam Pilkada 2024. Operasi ini dilakukan atas dugaan praktik politik uang yang berpotensi mencederai jalannya demokrasi di Mimika.
Barang Bukti: Dua Tas Berisi Uang Tunai
Dalam OTT tersebut, Sentra Gakkumdu menemukan dua tas belanja berwarna biru berisi uang tunai sejumlah Rp1,1 miliar. Kedua pelaku berinisial EK (46), asal Palopo, dan CEDA (48), asal Yogyakarta, berhasil diamankan setelah pengejaran di seputaran kota Timika.
Menurut keterangan resmi, penangkapan bermula pada pukul 12.01 WIT, ketika Sentra Gakkumdu menerima informasi dari Panwaslu Kabupaten Mimika terkait dugaan politik uang yang dilakukan oleh timses paslon tertentu. Tim Gakkumdu kemudian melacak kendaraan yang digunakan pelaku hingga akhirnya menghentikan mereka pada pukul 12.40 WIT.
“Saat dilakukan penggeledahan, ditemukan dua tas yang berisi uang tunai. Uang tersebut diduga akan digunakan untuk praktik politik uang menjelang pencoblosan,” jelas salah satu anggota Sentra Gakkumdu.
Kejar-Kejaran dan Atribut Paslon Nomor 3
Proses penangkapan sempat diwarnai aksi kejar-kejaran antara kendaraan pelaku dan tim Gakkumdu. Kedua pelaku akhirnya berhasil dihentikan dan ditemukan menggunakan atribut paslon nomor urut 3.
Barang bukti berupa uang tunai dan kendaraan yang digunakan pelaku kini diamankan di kantor Sentra Gakkumdu Mimika. Hingga saat ini, kedua pelaku sedang menjalani proses pemeriksaan dan klarifikasi lebih lanjut.
Tindakan Tegas untuk Pilkada Bersih
Tim Sentra Gakkumdu menegaskan bahwa mereka berkomitmen penuh untuk menjaga integritas Pilkada 2024. “Politik uang adalah ancaman serius terhadap demokrasi. Kami akan memproses semua pelanggaran secara hukum tanpa pandang bulu,” tegas salah seorang perwakilan Gakkumdu.
Imbauan bagi Masyarakat dan Tim Paslon
Sentra Gakkumdu juga mengimbau seluruh tim pasangan calon untuk menjalankan Pilkada secara jujur, adil, dan sesuai aturan yang berlaku. Masyarakat diminta untuk melaporkan segala bentuk pelanggaran yang mereka temui demi menjaga kualitas demokrasi di Mimika.
“Kami berharap masyarakat Mimika tidak terpengaruh oleh politik uang. Pilihlah calon pemimpin berdasarkan visi dan program kerja yang nyata, bukan karena uang,” ujar perwakilan Gakkumdu.
Dengan langkah tegas ini, diharapkan proses Pilkada 2024 di Mimika dapat berjalan lancar, aman, dan mencerminkan demokrasi yang bersih.