NABIRE, (KT) – Pemerintah Provinsi Papua Tengah resmi melepas 20 calon jemaah umrah yang terdiri dari Imam dan Khatib melalui program bantuan pemerintah daerah. Acara pelepasan ini berlangsung di Aula Kantor Gubernur Papua Tengah dan dipimpin oleh Pj Sekda Papua Tengah, Frits James Boray, SE, MM, mewakili Pj Gubernur Papua Tengah, Anwar Harun Damanik, S.STP, MM.
Momen Bersejarah untuk Papua Tengah
Dalam sambutannya, Pj Sekda Frits James Boray menyebut program ini sebagai langkah bersejarah bagi Provinsi Papua Tengah yang baru berdiri. “Ini adalah kali pertama pemerintah provinsi memberangkatkan 20 Imam dan Khatib untuk melaksanakan ibadah umrah. Para peserta dipilih berdasarkan kriteria khusus, yaitu mereka yang berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah dan belum pernah melaksanakan ibadah umrah sebelumnya,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa perjalanan ke Tanah Suci ini merupakan wujud penghormatan atas peran Imam dan Khatib dalam membangun spiritualitas umat di Papua Tengah. “Ibadah umrah ini bukan hanya perjalanan ibadah, tetapi juga bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam memperkuat moral dan iman masyarakat,” tegasnya.
Pesan untuk Calon Jemaah
Pj Sekda Papua Tengah juga menyampaikan beberapa pesan penting kepada para calon jemaah:
Menjaga nama baik Papua Tengah.
Menjaga sikap dan perilaku selama berada di Tanah Suci.
Menjalani ibadah dengan sepenuh hati, sambil mengambil hikmah dan pelajaran yang bermanfaat.
“Semoga pengalaman ini memperkuat nilai spiritual yang dapat dibagikan kepada masyarakat di Papua Tengah sekembalinya nanti,” katanya.
Ia juga mengingatkan para pendamping jemaah untuk memastikan kelancaran perjalanan, termasuk membantu kebutuhan para Imam dan Khatib selama ibadah berlangsung.
Harapan dan Penutup
Di akhir acara, Pj Sekda mengungkapkan harapannya agar seluruh jemaah dapat kembali ke Papua Tengah dengan selamat dan membawa pengalaman positif. “Selamat menunaikan ibadah umrah. Semoga perjalanan ini menjadi berkah bagi pribadi masing-masing dan memberikan dampak besar bagi pembangunan spiritual di Papua Tengah,” tutupnya.
Program ini diharapkan menjadi awal dari berbagai inisiatif serupa untuk meningkatkan kesejahteraan spiritual masyarakat Papua Tengah, sekaligus menguatkan nilai-nilai keagamaan di provinsi baru ini.
