Ekonomi Papua Turun -23,98 persen Triwulan II

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Papua triwulan II - 2019 mengalami penurunan sebesar -23,98 persen.

JAYAPURA (KT) – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Papua triwulan II – 2019 mengalami penurunan sebesar -23,98 persen. Berbeda dengan triwulan I, dimana ekonomi Papua mengalami pertumbuhan positif tipis sebesar 0,57 persen.

Menurut data BPS Papua, penurunan ini dilihat dari dua sisi, antaralain dari produksi, dimana kontraksi pertumbuhan ekonomi ini disebabkan kategori pertambangan dan penggalian yang mengalami penurunan hingga -57,48 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, kontraksi pertumbuhan disebabkan oleh komponen ekspor luar negeri yang mengalami penurunan sebesar -84,34 persen.

Kepala Bidang Nerwilis BPS Provinsi Papua, Eko Mardiana mengatakan, turunnya angka pertumbuhan ekonomi di triwulan II ini disebabkan berkurangnya produksi biji logam PT. Freeport Indonesia di Mimika, sama halnya produksi di triwulan I.

Hal itu dikarenakan masa transisi penambangan dari tambang terbuka (open pit) ke tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC). Diperkirakan tahun ini, produksi biji logam PT.Freeport masih mengalami penurunan dibandingkan 2018 lalu.

“Selain pertambangan dan penggalian, kategori yang mengalami pertumbuhan negatif lainnya adalah pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar -0,93 persen,” kata Eko Mardiana kepada sejumlah awak media di kantornya, Senin (5/8/2019).

Namun demikian, Mardiana mengaku jika pihaknya belum melakukan kajian mendalam soal dampak kerugian dari turunnya produksi tambang itu.

Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Papua, Simon Sapari menjelaskan sebagian besar kategori di triwulan II ini mengalami pertumbuhan positif. Tertinggi berada pada kategori informasi dan komunikasi sebesar 9,82 persen. Disusul konstruksi sebesar 8,92 persen, dan kategori perdagangan besar dan e9ceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 8,85 persen.

“Adanya perayaan hari besar keagamaan, libur panjang sekolah, dan persiapan PON 2020 mendatang di Papua turut mendongkrak pertumbuhan kategori tersebut,” jelasnya. (Ara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *