Sentani,(KT)- Ketua forum kerukunan umat beragama,(FKUB) Provinsi Papua, Pdt.Lipius Biniluk menyebutkan negara merasa ketakutan ketika mendekati tanggal 1 Desember.
“ Negara ini ketakutan ketika menghadapi tanggal 1 Desember nanti. Justru yang menjadi pertanyaan ada apa tanggal 1 Desember ? apalagi itu berlangsung berulang-ulang,” katanya ketika menyampaikan sambutan pada kegiatan cofffe morning forkompimda, FKUB,dan tokoh masyarakat yang diselenggarakan oleh Polres Jayapura di Obhe Mapolres Jayapura, kamis (28/11/2019) siang.
Menurutnya, Negara mengalami ketakutan luar biasa ketika mendekati tanggal 1 Desember. Itu sebabnya, Panglima TNI, Kapolri bahkan Mendagri juga akan datang ke Papua. Makanya, ada apa kira-kira,” katanya seraya memberikan pertanyaan kepada peserta coffe morning.
Ia menjelaskan, tanggal 1 Desember itu ada dua kelompok yang sedang waspada. Kelompok NKRI harga mati sedang siaga satu atau standbay one dan kelompok Papua merdeka harga mati juga standbay one. “ Kedua kelompok mengklaim NKRI harga mati dan Papua harga mati. Itu sebabnya pimpinan Pusat berada ditanah Papua semua. Penyelesaian, hanya dengan hati yang bersih dan melakukannya secara bermartabat. Ini sangat penting dan tidak saling merugikan bahkan tidak rekayasa,” jelasnya.
Masih katanya, banyak pemimpin yang berhura-hura diatas penderitaan rakyat dan itu masalah. Papua masuk ke Indonesia telah masuk dan kini berumur 55 tahun namun korban terus saja berjatuhan demi NKRI harga mati dan Papua harga mati sampai hari ini juga belum tuntas juga.
“ Maksud saya penyelesaian perkara seperti, duduk dimeja dan berbicara bersama. Jangan memaksakan kehendak ditempat yang bersembunyi-sembunyi,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Jayapura, AKBP Viktor Dean Mackbon menegaskan,kesimpulannya dari kegiatan semua sepakat menciptakan situasi kondusif di Kabupaten Jayapura. Makanya, diharapkan kepada seluruh paguyuban ikut membantu tugas kepolisian dalam menciptakan rasa aman ditanggal 1 Desember ,” tegasnya.
Soal kegiatan tepat ditanggal 1 Desember,Kapolres mengungkapkan, setiap kegiatan harus memiliki izin. Dan guna meminimalisir kegiatan yang bertentangan kita akan melakukan mengintensifkan kegiatan patroli dan pengawasan didaerah-daerah yang mungkin menggangu kamtibmas makanya,masyarakat diharapkan tidak ada terprovokasi dan semuanya taat dan menciptakan kamtibmas yang kondusif,” ungkapnya.(TOM)
