LOMBOK (KT) – Untuk mewujudkan target 1000 Energi Terbaru untuk Papua, PT.PLN Persero Papua dan Papua Barat memiliki sejumlah alternatif yang bisa menjadi solusi, salah satunya yakni Tabungan Listrik (Talis). Dalam hal ini PLN sedang fokus mengedepankan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
“untuk Talis ini belum kami operasikan, karena kami masih mengedepankan PLTS. Ada 151 PLTS yang sudah taken kontrak dengan PLN dengan kapasitas tergantung kebutuhan. Serta PLTBM yang masih kita survei tentang bagaimana Sumber Daya Alam, apakah layak untuk kita jadikan bahan bakar,”Kata Humas PLN Papua dan Papua Barat, Septian Pujianto saat gelar Media Tour PLN Tahun 2019, selasa (17/12) di Senggigi Lombok NTB.
Talis merupakan alat penyimpanan energi (energi stroge) layaknya powerbank yang digunakan untuk melistriki rumah. Cukup dengan Plug-and-play, masyarakat di pemadaman Papua sudah dapat memanfaatkan listrik di tulis itu untuk kebutuhan penerangan hingga menyalakan televisi. Pasalnya, tulis dapat diisi ulang di stasiun pengisian Energi Listrik (SPEL).
Selain itu, pihaknya akan memperbanyak Talis dengan melihat skema pembangkit apa yang cocok menjadi sumber daya stasiun penyedia listrik. Namun, PLN tetap optimis untuk dapat merealisasikan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM), Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro (PLTP), dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Lanjutnya, saat ini rasio eletrifikasi di Papua mencapai 94,28% dan Papua Barat 99,99%. Dari 7.871 desa, sudah ada 85,73% desa yang terlistriki. Untuk itu adanya alternatif ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk mencukupi kebutuhan listrik murah. (Des)