JAYAPURA (KT) – Masih terkait rentetan kejadian di Kabupaten Nduga, Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpau meminta Bupati Nduga bijak melihat semua persoalan yang terjadi.
Kapolda berharap pemerintah sebagai pihak yang memiliki rakyat, perlu melakukan pendekatan kepada masyarakat. Bahkan Kapolda menilai, banyak daerah di Papua yang kondisi kamtibmasnya berlangsung baik tanpa reaksi berlebihan.
“Kenapa pemerintahan atau masyarakat di daerah lain aman dan di Nduga harus ada reaksi terus-menerus. “Ada apa ini? yang punya rakyat siapa?, kan bukan aparat dan tugas kami hanya membantu. Pemerintah punya rakyat, maka dekatilah mereka dan ajak bicara apa yang ada di pikiran mereka agar di sampaikan,” kata Kapolda, kepada wartawan, Sabtu (28/11/2019).
Memang kata Kapolda, ada keinginan untuk menarik pasukan non organik. Dalam hal ini, lanjut Kapolda, Kepolisian telah menyampaikan bahwa aparat keamanan memiliki keterbatasan terhadap jumlah personil dan sudah dibagi di berbagai daerah, baik Sugapa, Ilaga, Mulia dan banyak lagi.
“Artinya dengan kekuatan minim ini, aparat keamanan membutuhkan bantuan dari pusat,” katanya
Kapolda mengatakan, masuknya pasukan ke Kabupaten Nduga bertujuan untuk mencari dan menangkap pelaku kekerasan terhadap 17 pekerja Istaka yang di bantai beberapa waktu lalu. Seharusnya proses ini dibantu oleh mereka pemiliki adat di Kabupaten Nduga.
“Korban kekerasan inikan nyawanya hilang, itu dulu kita selesikan satu per satu, jadi kalau itu bisa diserahkan kita proses hukum sementara kasus yang lainnya seperti tudingan kekerasan dari aparat para tahun tahun sebelumnya, tentu akan di proses, dan itu pasti,” kata Kapolda.
Ia mengatakan saat ini era keterbukaan, sehingga kepolisian berharap terhadap kasus tersebut jangan terus di tutupi dan diamkan.
“Kan jadinya pelaku ini merasa gr seolah perbuatannya itu benar, padahal itu pembantaian, dan itu yang seharusnya mereka prihatin, sehinga berilah kesempatan kami bekerja,” katanya. (TA)
