JAYAPURA (KT) – Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebut, pelaku pembunuhan staf KPU Yahukimo, Hendry Jovinski adalah seorang mantan anggota.
Namun apa motifnya serta tujuan pelaku membunuh operator data Pemilih di KPU Kabupaten Yahukimo tersebut, menurut Kapolda, masih didalami pihak Kepolisian.
“Pelaku merupakan oknum anggota yang telah di pecat dari satuannya, karena terlibat kasus penjualan amunisi beberapa tahun silam di Kabupaten Mimika,” kata Paulus Waterpauw di Mapolda Papua, Selasa (25/08/2020) pagi.
Setelah mengetahui identitas pelaku, Kapolda pun berencana akan turun langsung ke Yahukimo, untuk memantau langsung perkembangan kasus tersebut.
Kapolda bahkan memberi pernyataan tegas, pelaku harus ditangkap, baik dalam kondisi hidup ataupun tak bernyawa.
“Kami tetap menangkap hidup atau mati pelakunya. Karena kasus ini jadi atensi kami,” tegasnya.
Dalam pernyataannya, Kapolda menyebut penyidikan terhadap kasus pembunuhan Hendry Jovinski, Polisi menemukan banyak kejanggalan dari keterangan saksi dan rekan korban.
“Sampai saat ini alibi kasus ini sangat janggal, Apakah ini murni kriminalitas saat penghadangan ataukah ada unsur lain, ini yang kami masih dalami,” bebernya.
Sekertaris KPU KPU , Ryllo A. Panay kepada Kawat Timur mengatakan pihaknya berharap pelaku yang telah diketahui polisi, dapat segera di tangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Kami bersyukur Polisi telah mengidentifikasi pelakunya, harapan kami kasus ini bisa terungkap dan pelaku di hukum seadil-adilnya,” kata Ryllo.
Kata Ryllo juga berharap Kepolisian juga dapat memberikan perhatian kepada petugas KPU lainnya, yang saat ini tengah menjalani tugas dalam rangka Pemilu serentak 2020.
Rylo menambahkan, bahwa korban sudah sekitar 1 tahun bertugas di KPU Yahukimo, sejak orientasi tugas sebagai CPNS, dan resmi menjadi PNS KPU pada Juli 2020. (TA)
