Jayapura, (KT) – Satgas Ops Damai Cartenz-2024 berhasil menangkap Maais Herlik Imburi, seorang pria berusia 80 tahun yang diduga sebagai pemasok amunisi untuk pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Paniai, Jemmy Magai Yogi. Penangkapan berlangsung pada Sabtu, 19 Oktober 2024, di Nabire, Papua Tengah.
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz-2024, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, membenarkan penangkapan tersebut dan menjelaskan bahwa penangkapan ini merupakan hasil pengembangan dari pemeriksaan sebelumnya terhadap Jemmy Magai Yogi, yang ditangkap beberapa hari sebelumnya di Dogiyai. “Maais Herlik Imburi ditangkap setelah penyelidikan lebih lanjut mengungkap perannya sebagai pemasok amunisi kepada pimpinan KKB Paniai,” ujar Brigjen Pol Faizal Ramadhani.
Barang Bukti yang Disita
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Dr. Bayu Suseno, merinci barang bukti yang berhasil diamankan dalam penangkapan tersebut. Barang bukti yang disita meliputi:
Dua unit ponsel merek Oppo A5 dan Nokia 105
Satu unit motor Mio M3 125 berwarna hitam dengan aksen merah, kuning, dan putih
Amunisi sebanyak 55 butir, terdiri dari 37 butir kaliber 5,56 mm dan 18 butir kaliber 38 mm
Dua ban lengan bercorak Bintang Kejora
Satu dokumen berwarna perak (Doka)
Kartu tanda anggota PDIP atas nama Irke Irma Imburi
33 butir peluru senapan angin jenis PCP
Kartu BPJS atas nama Maais Imburi
Dua kartu ATM Bank Papua
Satu obeng bunga dan satu kater
20 kartu tanda anggota ojek
Kalung kerang dan kunci motor Suzuki
Uang tunai dalam berbagai mata uang, termasuk Rupiah, Ringgit Malaysia, Riyal Qatar, Won Korea, dan Peso Filipina
Pemeriksaan Lebih Lanjut
Maais Herlik Imburi saat ini ditahan di Posko Ops Damai Cartenz-2024 di Nabire untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. “Pelaku akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan hukum terkait perannya dalam memasok amunisi ke KKB Paniai,” kata Kombes Pol Dr. Bayu Suseno.
Penangkapan ini menambah daftar upaya Satgas Ops Damai Cartenz-2024 dalam menindak tegas jaringan penyediaan logistik untuk KKB yang masih aktif di Papua, demi menjaga keamanan dan stabilitas wilayah.
