Berapa Persen kah Pertumbuhan Ekonomi Mampu Menekan Angka Kemiskinan Papua?

Badan Pusat Statistik (BPS) Papua mencatat realita angka kemiskinan di Papua mencapai 20 persen. Hal ini tentu sangat ironis, karena di sisi lain Papua ternyata mencatat pertumbuhan ekonomi Year on Year (Yoy) triwulan 2 tahun 2018 mencapai 24,68 persen.

Indeks Ketergantungan Uang Situmeang dari universitas Ottouw Geissler (OG) menyarankan, BPS perlu membuat Indeks Ketergantungan Uang mengingat masyarakat papua terutama yang hidup di pedalaman sangat menggantungkan hidupnya dari bantuan pemerintah, sementara di perkotaan yang sangat konsumtif “Indeks ketergantungan uang harus ada sebagai bahan pertimbangan pemberantasan kemiskinan di Papua,” katanya. Dosen USTJ, Syamsuddin menilai perlu adanya data pembanding dalam menganalisis data agar bisa lebih komprehensif. Hal ini karena terkait dengan kultur budaya, kebiasaan hidup mereka yang sudah turun temurun. Sementara Yohanes, Dosen Uncen menyarankan, perlu adanya metode khusus terkait pendataan kemiskinan semisal dibuat kategori kemiskinan kultural. Mengingat di pedalaman Papua, banyak warga yang tidak memakai baju, alas kaki, hidup dalam honai, hanya makan umbian tetapi mereka memilki tanah kebun yang luas dan ternak yang banyak. Kepala Bidang Nerwilis BPS Papua, Eko Mardiana menyampaikan salah satu indikator masih tingginya angka kemiskinan di Papua sementara pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan karena lambannya pertumbuhan ekonomi di tingkat pedesaan. Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Papua, Bagas Susilo dalam kesimpulannya menyatakan bahwa untuk mengatasi kemiskinan tidak cukup dengan pertumbuhan ekonomi. “Tetapi harus dibarengi dengan pemerataan hasil hasil. Harus menciptakan pusat ekonomi baru yang mana dibutuhkan tenaga kerja, butuh skill dan pendidikan. Mari kita ciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Sebab dengan pertumbuhan berkualitas maka masyarakat akan sejahtera,” ujarnya. (bm)]]>

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *