Wamena Kawattimur, – Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Jayawijaya, Lambert Hesegem menungkapkan, 10 Usaha Perikanan Rakyat (UPR) yang ada di Kabupaten Jayawijaya belum dapat memenuhi kebutuhan pasar dan Konsumen.
Hal itu diungkapkan Lamber, Senin (8/10/2018) saat ditemui di ruang kerjanya.
Dijelaskan, 10 UPR yang ada di Jayawijaya sampai dengan saat ini belum bisa memnehi kuota kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat dan pasar yang ada di Jayawijaya.
Hal ini dikarenakan, belum maksimalnya tenaga petani perikanana air tawar yang ada di Jayawijaya untuk bekerja dan mengoptimalkan kolam perikanan yang dimilikinya.
Selain itu juga dalam pengelolaan dan perawatan, kebanyakan petani perikanan belum memahami maksimal melaksankan pekerjaannya, sehingga kebutuhan yang seharunya dapat dipenuhi belum bisa terpenuhi.
“Banyak permintaan, baik dari warung maupun masyarakat, kalau 10 UPR ini mampu kita tidak mungkindatang ikan air tawar dari Jayapura,” kata Lambert.
Dijelaskan, kabupaten Jayawijaya selama ini terpaksa harus mendatangkan ikan air tawar dari Wilayah Kabupaten Jayawijaya, karena banyaknya permintaan dari pasar dan konsumen.
Menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian semua pihak, karena dengan penanganan yang serius akan berdampak baik kepada masyarakat perikanan yang ada di Jayawijaya dan juga dapat menambah tambahan perekonomian masyarakat.
Kata Lambert, selama ini 10 UPR yang ada di Jayawijaya hanya mampu menyiapkan bibit ikan bagi kolam-kolam perikanan milik masyarakat yang ada di Kabupaten Jayawijaya.
Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan akan pasar dan konsumen, 10 UPR ini belum mampu menyiapkannya.(NP)