Wamena (KT) – Warga masyarakat yang mengungsi dari Kampung Wesakma Distrik Wouma Kabupaten Jayawijaya, sebagian besar terdiri dari, Perempuan, anak-anak dan orang tua atau Lanjut Usia (Lansia).
Salah satu warga masyarakat yang ditemui dilokasi penyeberangan, tepatnya di pinggiran Kali Uwe (Bahasa Daerah), Bernard menyebutkan, warga yang mengungsi dari Kampung Wesakma sudah terjadi sejak kejadian bentrok antar warga Kabupaten Nduga dan Warga Kabupaten Lanny Jaya pertama, tepatnya pada hari Sabtu (8/1/2022).
Mereka yang mengungsi, kata Bernard, sebagian besar adalah anak-anak, perempuan, dan juga orang tua yang sudah lanjut usia.
Sehingga, sebagian besar warga Kampung Wesakma untuk saat ini sudah tidak berada di Rumah atau honainya di Kampung Wesakma.
“Untuk sementara mereka keluar dari honai dan rumah, kampung Wesakma Kosong,” kata Bernard.
Selain warga yang telah mengungsi, Bernard menyebutkan, lampu penerangan listrik di Kampung Wesakma telah padam selama satu hari.
Warga yang mengungsi, kata Bernard, semuanya menggunakan perahu berukuran kecil yang hanya di tumpangi oleh 3 sampai empat orang.
Namun, sejak kemarin, sudah ratusan orang berhasil dievakuasi dari Kampung Wesakma ke Sebelah Kali Uwe (Bahasa Daerah).
Pantauan Media ini, sejak jam 7 hingga jam 8 Pagi Waktu Wamena, sebanyak 130 orang telah berhasil mengevakuasikan dirinya dari Kampung Wesakma ke tempat yang dirasakan aman untuk sementara.
Saat berita ini di turunkan, tepat jam 1.37 Siang Waktu Wamena, Forkopimda Dari Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya dan Nduga sedang melakukan pertemuan di Gedung Otonom Lantai III Kabupaten Jayawijaya.
Kejadian bentrok perang antar warga terjadi sejak Sabtu Sore (8/1/2022), yang berlanjut pada hari Minggu (9/1/2022), gegara Seorang perempuan yang merupakan istri dari Alamarhum (Sibelo Gwijangge), yang dibunuh oleh warga Lanny Jaya dan mengakibatkan perang antar warga Nduga dan Lanny Jaya.(NP)
