Wamena (KT) – Pengusaha Orang Asli Papua (OAP) diminta untuk tidak menghambat dan menghalangi pekerjaan proyek di tingkat Distrik.
Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE.M.Si berharap kepada pengusaha OAP untuk mendukung program pembangunan yang akan masuk ke Distrik melalui pekerjaan proyek, bukan melakukan pemalangan atau menghambat pekerjaan jika pengusahanya bukan berasal dari Distrik yang menerima proyek.
“Saya juga harap kepada pengusaha OAP, jangan buat blok-blok, ini Kabupaten Jayawijaya, kami punya 40 distrik, jangan buat blok-blok bahwa proyek ini masuk ke distrik ini harus pengusaha dari distrik ini yang kerja, karena kalau kita sudah buat begitu berarti kita buat gap atau jurang pemisah antara distrik, padahal ini izin yang sama dari Kabupaten Jayawijaya,” ungkap Bupati Kabupaten Jayawijaya, Senin (11/8/2022) di Distrik Asologaima.
Menurut Bupati, sudah banyak pengaduan dan laporan yang diterima, dimana ada pekerjaan yang sengaja dihambat karena pengusahanya bukan berasal dari Distrik yang menerima Proyek, sehingga jika hal tersebut terulang, maka nantinya akan mengorbankan Pengusaha OAP yang lain, karena mereka tidak mendapatkan pekerjaan.
Terkait hal keberpihakan, Bupati Jayawijaya menyebutkan, sejak dirinya dan wakil memimpin di jayawijaya, kita selalu utamakan anak-anak putra daerah yang menjadi kontraktor dan pemerintah tidak pernah memungut biaya apapun, karena sudah diumumkan di apel kepada Kepala SKPD untuk tidak melakukan pungutan, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada adik-adik pengusaha lokal untuk bisa dapat hasil yang baik.
“Dulu saya menjadi wakil itu cuma 90 pengusaha, sekarng dengan saya memberikan kebebasan, akhirnya sampai 500 pengusaha OAP asal dari wamena,” ungkap Bupati Kabupaten Jayawijaya.
Untuk saat ini, beberapa pengusaha OAP sudah mengerjakan proyek yang nilainya diatas dari 10 Miliar, salah satu contoh ialah pembangunan Kantor Dinas Pendidikan yang menelan biaya hingga 14 Miliar, termasuk beberapa pekerjaan dengan nilai 9 hingga 10 miliar telah dikerjakan oleh beberapa pengusaha OAP.
“Sejak saya pimpin, kalau kita bicara 80-90 persen itu adik-adik kita yang kerja itu kenyataan dan yang dibilang cuma satu miliar ke bawa atau 2 miliar ke bawa itu tidak betul, karena kita lihat beberapa tempat, dinas pendidikan yang 14 miliar itu anak putra daerah yang kerjakan, tahun ini ada beberapa kegiatan yang 10 miliar,9 miliar itu anak-anak putra daerah yang kerja. Jadi kalau kita bilang tidak ada kepedulian untuk pengusaha OAP itu tidak benar, kami prioritas semua,” ungkap Bupati Jayawijaya.(NP)