Sayangkan Pernyataan Aktivis HAM, Bupati Didimus Pastikan Aktivitas Pendidikan di Kurima Masih dan Tetap Berjalan

YAHUKIMO (KT) – Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli memastikan aktivitas pendidikan di Distrik Kurima masih berjalan lancar dan aman. Kepastian ini menyusul kunjungan langsungnya di Distrik Kurima, Jumat (9/6/2023).

” Sampai saat ini sekolah di Kurima masih aktif dan aktifitas berlajar mengajar masih berjalan, jikapun ada sekolah yang tidak beraktivitas bukan berarti menjadi sisi gelap dunia Pendidikan di Kurima atau aktivitas pendidikan di Kurima terhenti,” tegas Didimus, Jumat malam.

Ketegaskan Bupati Didimus ini sekaligus meluruskan pernyataan dan surat terbuka Aktivis HAM, Theo Hasegem yang menyebutkan tidak adanya aktifitas kegiatan belajar mengajar (KBM) Sekolah Dasar (SD) YPK Maranatha Ibiroma Distrik Kurima dalam tiga tahun belakangan.

Didimus menyebut, SD YPK Maranatha Ibiroma adalah satu dari beberapa sekolah di Kurima yang bernaung dibawah payung yayasan. Sehingga, jikapun terjadi kendala dalam aktifitas KBM nya, tidak sepenuhnya harus menyalahkan pemerintah daerah.

” Sekolah SD YPK Maranatha ini ada dibawah payung yayasan, dalam hal ini pemerintah bertugas membantu memberikan tunjangan berupa gaji dan tenaga di sekolah-sekolah tersebut, termasuk bantuan Dana BOS, sehingga dalam hal pengawasan tidak semuanya harus di bebankan kepada pemerintah, namun yayasan-yayasan yang menaungi sekolah-sekolah tersebut wajib memantau dan mengawasinya,” jelas Didimus.

Iapun menjelaskan, di Distrik Kurima terdapat 4 hingga 6 sekolah termasuk salah satunya Sekolah YPK Polimo yang berkedudukan di ibu Kota Distrik Kurima, sekolah tersebut masuk dalam kategori sekolah unggulan yang didalamnya terdapat tenaga pengajar yang handal yang telah dikontrak oleh pemerintah.

” jadi kalau ada sekolah di Ibiroma tidak jalan, bukan berarti seluruh sekolah di Kurima mati dalam sisi gelap, saya tegaskan sekolah di Kurima masih beraktifitas dan bahkan saya sudah bertemu langsung dengan tenaga pendidik dari program Yahukimo Cerdas untuk memastikan pelaksanaan pendidikan disana,” tegasnya.

Disisi lain, Bupati Didimus menguak fakta bahwa tidak adanya aktifitas belajar-mengajar sekolah di Iborama disebabkan karena daerah tersebut terisolir lantaran adanya perang antar kelompok Iborama dan Kurima. Perang tersebutlah yang menyebabkan aktiftas masyarakat kedua kampung terhenti termasuk aktifitas sekolah di sana.

“Karena konflik dua kelompok inilah semua aktivitas masyarakat terhenti, guru-guru dari Kurima takut ke Iborama demikian juga anak-anak sekolah, bahkan masyarakat yang Iborama yang hendak ke Wamena memilih jalan memutar ke Mugi untuk sampai wamena daripada melintas lewat distrik Kurima,” kata Didimus.

Disini, orang nomor satu di Kabupaten Yahukimo inipun sangat menyesalkan dan menyayangkan pernyataan seorang Penggiat HAM Theo Hesegem yang menurutnya membuat pernyataan sepihak tanpa melihat dan mendengar langsung kondisi dan situasi sebenarnya.

“Seharusnya sebagai Penggiat HAM dan orang Asli Kurima, Theo Hesegem datang dan lihat langsung kondisi di Kurima, mencari tau persoalan dan duduk bersama dengan semua tokoh baik dari Kurima maupun Ibiroma sehingga mendapat informasi yang akurat, bukannya membuat surat pernyataan tapi tidak tau kondisi sebenarnya seperti apa,” tegas Didimus menambahkan bahwa situasi pertikaian antar kelompok tersebut disampaikan dengar langsung saat kunjungannya hari ini di Kurima.

“Sangat disayangkan sekali, jika yang bersangkutan hanya mendapat foto dan informasi dari satu sumber lantas langsung membuat pernyataan. itu sangat tidak elegan, karena namanya penggiat HAM memiliki kewajiban untuk menetralisir persoalan masyaakat dengan memediasi pertiakan antar masyarakat ini, dan bukan sebaliknya menyampaikan sesuatu hanya berdasarkan informasi yang belum dipastikan kebenarannya,” tandas Didimus.

Didimus juga menyarankan agar setiap informasi yang disampaikan kepada dan oleh Media harusnya berimbang dan kredibel. ” Media juga yang menulis harus memberikan informasi yang akurat bukan setengah tanpa ada fakta dan data yang jelas, sehingga segala apapun yang telah dipublis untuk menyelesaikan masalah, dan memaparkan kondisi yang sebenarnya,” tegas Didimus.

Diakhir penyampaiannya, Didimus mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Yahukimo terus menggalakkan pembangunan di semua distrik yang ada di KabupatenYahukimo termasuk Kurima.

“Kita sudah bangun jalan tembu dari Wamena menuju Kurima bahkan jalan tembusnya sudah terbuka, pemerintah sudah menganggarkan Rp15 Miliar untuk pembangunan jalan dari Ukam lewat Ibiroma melewati jalur selatan tembus ke Distrik Tangma, termasuk jalan tembus Kurima Tangka tembus Uka, kemudian Jalan ke arah timur dari Wamena- Mugi – Yogosem, dan jalur lain yang sedang proses pengerjaan Mugi ke Werima,” jelasnya. **

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *