Pegiat HAM Theo Hesegem Klarifikasi Pernyataan Bupati Yahukimo Didimus Yahuli Terkait Aktivitas Pendidikan di Kurima

Wamena, (KT)-Pembela Kemanusiaan Theo Hesegem mengklarifikasi pemberitaan di media pada 9 Juli 2023 06/2023, tentang surat terbuka kondisi Sekolah Dasar YPK Maranatha Ibiroma distrik Kurima kabupaten Yahukimo Papua Pegunugan.

Theo mengatakan pada pemberitaan berita di media online Kawattimur.id pada, 9 Juli 2023, Bupati Yahukimob Didimus Yahuli memastikan aktivitas pendidikan distrik Kurima masih berjalan lancar dan aman, kepastian itu menyusul kritikan melakukan kunjungan langsung di Distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo,Provinsi Pegunungan.

Theo mengatakan, dirinya mencoba mengklarifikasi pemberitaan di atas, yang menyampaikan orang nomor satu di Kabupaten Yahukimo. Menurut Bupati sangat menyesalkan dan menyayangkan pernyataan Penggiat HAM Theo Hesegem, yang menurut Bupati membuat pernyataan sepihak, tanpa melihat dan mendengar langsung kondisi dan situasi sebenarnya

“Apa yang disampaikan Bupati Kabupaten Yahukimo ada beberapa hal yang mejadi klarifikasi saya sebagai pembela HAM, Orang Asli Kurima,”ungkap Theo melaui pers release diterima media ini Jumat (16/6/23).

Pertama, pernyataan yang saya sampaikan dalam bentuk surat terbuka, ditujukan kepada Bupati Yahukimo dan tembusanya disampaikan kepada Gubernur melalui Whatsapp, tentang kondisi SD YPK Maranatha Ibiroma, benar bukan rekayasa atau hoax, apa yang saya sampaikan adalah kondisi ril dilapangan.

Kedua, surat terbuka dan Artikel yang saya menulis pada tanggal 07 Juni 2023, tentang kondisi sekolah SD YPK Maranatha Ibiroma,kepada Bupati Kabupaten Yahukimo, adalah hasil pemantauan saya sendiri pada tanggal 06 Juni /2023, bukan rekayasa, dapat dari orang lain, atau masyarakat setempat.

Ketiga, menurut Bupati Yahukimo sekolah tidak jalan, karena terjadi pertikaian antar suku, dan pernyataan ini tidak benar, saya tau pertikaan yang terjadi, karena saya yang kendalaikan dan mengatasi pertikaian yang dimaksud. Sebelum ada pertikaian memang sekolah SD YPK Ibiroma tidak berjalan lancar. Bukan karena ada pertikaian kemudian sekolah tidak jalan,ini tidak benar.

Keempat, sebagai pembela HAM, dirinya tidak pernah penyampaikan berita atau menulis artikel hoax, dan tidak pernah menggunakan katanya-katanya, mungkin dan kemungkinan, saya selalu sampaikan fakta dan data sesuai kondisi ril dilapangan. Saya tidak pernah menyampaikan berita Hoax dan yang tidak bisa dipertangung jawabkan, karena setiap berita hoax nantinya akan sulit untuk di pertanggung jawab.

Kelima, pembela HAM adalah orang publik, sehingga setiap artikel yang saya menulis dan mengirim, saya selalu mencantumkan nama saya dan Nomor HP saya, agar bagi orang-orang yang tidak merasa puas dengan artikel saya, mereka bisa menelpon langsung kepada saya, karena saya penanggung jawab penulisan Artikel.

“Karena setiap artikel yang di tulis, oleh setiap orang, harus dipertangung jawabkan. Oleh sebab itu telepon saya selalu saya aktifkan 1×24 jam. Tidak pernah saya non aktifkan HP saya 1×24 jam. Karena saya orang publik dan penanggung jawab artikel yang dimaksud.

Keenam, saya sangat paham sekolah SD YPK Maranatha Ibiroma di kelola oleh Yayasan YPK GKI di Tanah Papua,Namun saya yakin bahwa, pasti ada kerja sama dengan Pemerintah setempat, karena Guru-guru saja di Gaji oleh negara. Berarti sekolah yang dimaksud ada di bawah pemerintahan Kabupaten Yahukimo,Provinsi Papua Pegunungan sebagai penanggung jawab.

Penggiat HAM itu mengatakan, tentang surat terbuka dan pemberitaan yang saya sampaikan sebagai pembela HAM, saya siap untuk bertanggung jawab, dan membuktikan faktanya, Sehingga tidak menjadi rekayasa.

“Karena sekolah sangat penting dan saya tidak akan menghiraukan itu, tetapi apa yang disampaikan Pak Bupati adalah peluru dan tembakan jitu untuk saya dan saya akan melakukan pemantauan seluruh sekolah di Distrik Kurima. Dan akan saya sampaikan kondiri Riil. Nantinya,” ujar Theo.

Kalau memang ternyata beberapa sekolah tidak berjalan normal, saya akan menyurat kepada Presiden Republik Indonesia di Jakarta.

“Karena demi masa depan murid, sangat penting untuk saya, sehingga pemantauan akan saya lakukan, sekalipun sebagai pembela HAM, tidak punya sumber dana yang jelas, tetapi akan saya buktikan,” katanya

Seharusnya,kata Theo, orang nomor satu Kabupaten Yahukimo, melihat dan membaca surat dan artikel saya, beliau bisa menghubungi saya, kan beliau sudah datang ke kurima.

“Untuk memastikan, apakah arikel dan foto kondisi Sekolah SD YPK Maranatha Ibiroma, yang saya sebarkan adalah berita hoax, benar. bukan saya disalahkan, malah saya yang dipersoalkan. Beliau hanya mengetahui kondisi satu sekolah saja SD YPK POLIMO sedangkan sekolah di Kurima ada 6 SD, 1 SMP, DAN 1 SMA Negeri,” jelasnya.

Menurutnya, seharusnya Bupati Yahukimo, mengevaluasi dinas yang terkait dan guru-guru yang bersangkutan, bukan menyalahkan saya sebagai pembela HAM, yang menyampaikan kondisi disana.

“Karena menurut saya guru-guru gagal melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, yang diembankan oleh Negara untuk mengabdi anak-anak. Saya lihat justru pembela Ham yang disalahkan, sedangkan apa yang saya sampaikan adalah Fakta dan kondiri Riil dilapangan,”ungkapnya.

Perlu di ketahui bahwa Pembela HAM tidak di gaji tidak juga mendapat anggaran dari Pemerintah, tetapi pembela HAM bekerja tanpa Gaji, hanya karena keprihatinan sebagai pembela ham, saya sampaikan kondisi SD YPK Maranatha Ibiroma, Karena hak-hak anak untuk berpendidikan sedang terabaikan atau dilantarkan oleh Guru-Guru.

“Saya bukan menyalahkan atau menjatuhkan Pemerintahan Kabupaten Yahukimo, saya hanya memberikan masukan dan saran, agar kondisi sekolah, guru-guru yang malas tidak aktif melaksanakan tugas,bisa di evaluasi Pemerintah setempat. Karena roda pendidikan tidak bisa berjalan tanpa dikontrol,” kata Hesegem.

Kalau, pemerintahan otoriter Pemerintahan itu tidak akan menerima masukan dan saran dan, tidak pernah akan evaluasi, tetapi kalau pemerintahanya kredibel mereka akan menerima saran dan masukan dan kemudian masukan dan saran yang dimaksud akan menjadi evaluasi untuk memperbaiki kinerjanya. Bukan saling baku menyerang di media sosial.

“Artikel ini, hanya saya menulis sebagai bahan klarifikasi, kalau ada yang tidak terima dengan artikel saya silakan menghubungi melalui nomor saya yang akan saya cantumkan dalam artikel ini, karena saya yang akan bertangung jawab terkait sekolah di SD YPK Maranatha Ibiroma,”tutup Theo (AW)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *